– Bayerische Motoren Werke
(BMW), terus berusaha menciptakan teknologi yang memudahkan kerja
pengemudi. Teknologi terbaru yang diperkenalkan produsen mobil mewah #1
dunia tersebut adalah “BMW Narrow-Passage Assistant”. Kita
singkat saja menjadi BMW NPA!
Alat bekerja membantu, menuntun pengemudi melewati atau menerobos jalan sempit dengan aman. Dengan demikian, tidak menyenggol dan cat tetap mulus. Terutama bagi pemilik yang sekali-kali mengemudikan mobilnya.
BWM NPA merupakan komputer yang dilengkapi dengan beberapa macam sensor untuk menentukan, apakah mobil pas masuk ke ruang atau celah jalan yang sempit dan langsung memastikan tidak akan menyenggol atau menyemprempet mobil atau obyek lain di samping dan di depannya.
Cara Kerja
Alat ini membuat pertimbangan dengan menghitung jarak atau celah samping melalui tanda jalan warna kuning, pagar pengaman, rintangan dan kendaraan di samping. Sistem diaktifkan bersama dengan peringatan jalur (lane departuire warning) yang sudah digunakan BMW.
Ada dua kondisi kerja, pertama diberi nama oleh BMW dengan preSite. Sistem menentukan celah atau jarak samping dengan obyek samping. Penentuan celah dilakukan setelah sistem menerima informasi diterima dari sensor-sensor, berupa laser dan ultrasonik yang dipasang pada bodi mobil.
Selanjutnya, sensor mengirimkan informasi ke pengemudi, menayangkannya langsung pada layar monitor dan memberi nasehat apa yang harus dilakukan. Alat bantu ini akan memperagakan lebar jalan efektif, dalam hal ini yang bisa dilewati. Juga diperlihatkan celah samping pada sisi kanan dan kiri dengan mengirimkan dan menayangkan tiga tipe pembacaan buat pengemudi.
Informasi jarak samping diberikan dalam bentuk lingkaran. Satu lingkaran, berarti celah atau jarak 0,5 – 1 meter, dua lingkaran, lebih sempit lagi, 0,2 – 0,5 meter dan tiga lingkaran 0,2 meter. Semua jarak dalam dalam tolerasi aman. Sistem juga akan mengirimkan tanda peringatan melalui head-up display (HUD).
Berikutnya adalah inSite. Begitu pengemudi berhasil masuk ke ruang yang cukup untuk diterobos, sistem bekerja pada inSite. Menjaga pengemudi tetap meluncur pada jalurnya. Untuk ini data diperoleh dari laser, lantas dikirimkan melalui setir dan HUD.
Laser dan Ultrasonik
Sensor: dua tipe sensor digunakan pada alat ini, laser dan ultrasonik. Laser digunakan untuk memantau jarak di depan kendaraan, memindai kendaraan lain, rintangan dan pagar pengaman. Bekerja pada sudut sorot 160 derajat harisontal dan 3,2 derajat vertikal. Memindai jalan di depan sampai jarak 100 meter.
Sensor ultrasonik mengukur celah ke obyek di samping. Bekerja pada sudut 32 derajat harisontal dan 9,5 derajat vertikal. Jaraknya 5 meter, tergantung pada kecepatan kendaraan.
Diinformasikan, teknologi akan digunakan BMW pada mobil yang akan dirpoduksinya. Namun belum jelas kapan dan model pertama yang menggunakan teknologi ini. Pengetesan dilakukan BMW X5. Karena itu, spekulasi pun muncul, produk pertama BMW yang mengguakan adalah X5.
Alat bekerja membantu, menuntun pengemudi melewati atau menerobos jalan sempit dengan aman. Dengan demikian, tidak menyenggol dan cat tetap mulus. Terutama bagi pemilik yang sekali-kali mengemudikan mobilnya.
BWM NPA merupakan komputer yang dilengkapi dengan beberapa macam sensor untuk menentukan, apakah mobil pas masuk ke ruang atau celah jalan yang sempit dan langsung memastikan tidak akan menyenggol atau menyemprempet mobil atau obyek lain di samping dan di depannya.
Cara Kerja
Alat ini membuat pertimbangan dengan menghitung jarak atau celah samping melalui tanda jalan warna kuning, pagar pengaman, rintangan dan kendaraan di samping. Sistem diaktifkan bersama dengan peringatan jalur (lane departuire warning) yang sudah digunakan BMW.
Ada dua kondisi kerja, pertama diberi nama oleh BMW dengan preSite. Sistem menentukan celah atau jarak samping dengan obyek samping. Penentuan celah dilakukan setelah sistem menerima informasi diterima dari sensor-sensor, berupa laser dan ultrasonik yang dipasang pada bodi mobil.
Selanjutnya, sensor mengirimkan informasi ke pengemudi, menayangkannya langsung pada layar monitor dan memberi nasehat apa yang harus dilakukan. Alat bantu ini akan memperagakan lebar jalan efektif, dalam hal ini yang bisa dilewati. Juga diperlihatkan celah samping pada sisi kanan dan kiri dengan mengirimkan dan menayangkan tiga tipe pembacaan buat pengemudi.
Informasi jarak samping diberikan dalam bentuk lingkaran. Satu lingkaran, berarti celah atau jarak 0,5 – 1 meter, dua lingkaran, lebih sempit lagi, 0,2 – 0,5 meter dan tiga lingkaran 0,2 meter. Semua jarak dalam dalam tolerasi aman. Sistem juga akan mengirimkan tanda peringatan melalui head-up display (HUD).
Berikutnya adalah inSite. Begitu pengemudi berhasil masuk ke ruang yang cukup untuk diterobos, sistem bekerja pada inSite. Menjaga pengemudi tetap meluncur pada jalurnya. Untuk ini data diperoleh dari laser, lantas dikirimkan melalui setir dan HUD.
Laser dan Ultrasonik
Sensor: dua tipe sensor digunakan pada alat ini, laser dan ultrasonik. Laser digunakan untuk memantau jarak di depan kendaraan, memindai kendaraan lain, rintangan dan pagar pengaman. Bekerja pada sudut sorot 160 derajat harisontal dan 3,2 derajat vertikal. Memindai jalan di depan sampai jarak 100 meter.
Sensor ultrasonik mengukur celah ke obyek di samping. Bekerja pada sudut 32 derajat harisontal dan 9,5 derajat vertikal. Jaraknya 5 meter, tergantung pada kecepatan kendaraan.
Diinformasikan, teknologi akan digunakan BMW pada mobil yang akan dirpoduksinya. Namun belum jelas kapan dan model pertama yang menggunakan teknologi ini. Pengetesan dilakukan BMW X5. Karena itu, spekulasi pun muncul, produk pertama BMW yang mengguakan adalah X5.
0 komentar:
Posting Komentar