Minggu, 03 April 2011

Pakai Jilbab Bisa Cegah Kanker

Saat ini jilbab bukan lagi fenomena kelompok sosial tertentu,tetapi sudah menjadi fenomena seluruh lapisan masyarakat.Tidak sedikit jumlah artis, eksekutif, dan publik figur lainnya menggemari dan menggunakannya. Beruntunglah anda yang sudah mengenakan jilbab (veil), kerudung bagi wanita muslim ini tak hanya menunjukkan kerendahan hati dan kesopanan, tetapi juga melindungi anda dari penyakit mematikan.

Seperti dikutip dari situs Departemen Kesehatan,jilbab yang dikenal dengan beberapa istilah, seperti chador (Iran), pardeh (Indiah dan Pakistan), milayat (Libya), abaya (Irak), charshaf (Turki,hijab (Mesir, Sudan, dan Yaman), dapat memperkecil resiko pemakainya terkena kanker tenggorokan dan hidung.Alasannya, jilbab mampu menyaring sejumlah virus yang suka mampir ke saluran pernapasan bagian atas.


Profesor Kamal Malaker asal Kanada, menyatakan wanita Arab Saudi yang sebagian besar menutup wajahnya secara penuh, jarang sekali terserang virus epstein barr, yang menyebabkan kanker nasofaring. Bisa dikatakan jumlah penderita kanker jenis ini sangat rendah. 

"Jilbab melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan bagian atas", tulis Saudi Gazette. "Di Arab Saudi, jumlah wanita penderita kanker nasofaring sangat rendah dibandingkan laki-laki", lanjt Malaker.
 
"Kenyataan ini sungguh menarik, bagaimana pakain yang begitu sederhana memiliki pengaruh begitu besar pada kehidupan manusia", ujar Malaker. Kepala bidang onkologi radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis. Kanker nasofaring merupakan kanker yang paling banyak diderita masyarakat untuk jenis kanker Telinga Hidung Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).
 
Tingginya angka penderita kanker nasofaring terutama akibat keberadaan virus epstein barr yang hampir ada pada 90% masyarakat di negara berkembang. Jika virus tersebut 'terbangun', maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada kanker nasofaring.

Nasofaring merupakan saluran yang terletak di belakang hidung, tepatnya di atas rongga mulut. Gejal awal dari kanker nasofaring tersebut antara lain gejala pada telinga yang ditandai dengan dengingan terus-menerus pada telinga.
 
Disamping itu, sering disertai pada hidung seperti pilek berkepanjangan, sering mimisan dan nyeri saat menelan. Kanker nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang paling banyak menyerang penderita kanker di Indonesia.


Selasa, 29 Maret 2011

Anggota Parlemen Rusia Dilarang Tampil Seronok

 
MOSKWA,  — Anggota parlemen Rusia dan para pembantu mereka sebentar lagi harus mengikuti kode etik yang baru yang melarang pemakaian rok mini dan perilaku tidak bijak yang dapat merusak citra parlemen, kata sebuah laporan, Jumat (25/3/2011).
Kode etik itu akan berlaku bagi semua orang yang bekerja di State Duma, parlemen tingkat rendah Rusia, termasuk deputi dan staf mereka, kata harian Moskovsky Komsomolets sebagaimana dikutip The Telegraph, akhir pekan lalu. Kode Etik tersebut merekomendasikan pakaian bergaya bisnis yang formal atau pakaian tradisional. Moskovsky menyindir bahwa kode etik baru itu bisa berarti berakhirnya era rok mini dan blus berpotongan rendah bagi banyak asisten anggota parlemen.
Ketika berbicara kepada satu sama lain, para anggota parlemen yang terhormat itu dituntut untuk menahan diri dari semua “kekasaran” dan “arogansi”. Pedoman perilaku itu disusun atas perintah komite antikorupsi presiden. Duma banyak dikecam karena perilaku buruk anggotanya, seperti sering debat kusir dengan suara bising atau malah berkelahi dalam ruang sidang.