Atlantis, Atalantis, atau Atlantika(bahasa Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam bukuTimaeus dan Critias.
Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang
pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukan Eropa
Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun
9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam
samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam". alasan cerita Plato
inilah para arkeolog dan ilmuan meyakini bahwa pernah ada peradaban maju
menguasai ilmu teknologi tepatnya dipuluhan mendekati ratusan abad
silam. lalu apa hubungannya dengan Tsunami Jepang? berikut penuturan para arkeolog yang dimuat di vivanews.
Jepang
baru saja tertimpa musibah karena diguncang gempa 9 SR dan disusul
tsunami dahsyat yang menyapu sejumlah wilayah di Negeri Sakura itu.
Namun, tsunami tidak selamanya dikaitkan dengan bencana, setidaknya
untuk tim peneliti dan pencari lokasi kota legendaris, Atlantis.
Sebuah
tim asal Amerika Serikat mengaku menemukan titik ordinat yang tepat di
mana kota hilang ini berada. Kota metropolis legendaris ini diduga
tenggelam oleh kekuatan tsunami ratusan tahun lalu di Spanyol Selatan.
"Ini adalah kekuatan tsunami," kata kepala tim peneliti Richard Freund seperti dikutip dari huffingtonpost.com.
"Sangat
sulit dimengerti bahwa tsunami bisa menyapu 60 mil daratan," kata
Freund yang berasal dari University of Hartford, Connecticut. Dia adalah
profesor yang memimpin tim internasional untuk mencari lokasi tepat
kota Atlantis.
Untuk
memecahkan misteri ratusan tahun ini, tim menggunakan foto satelit dari
kota tenggelam dan menduga lokasinya di Cadiz, Spanyol. Di rawa luas
bernama Dona Ana Park, tim percaya mereka menemukan wilayah kuno
Atlantis.
Sebuah
tim yang terdiri dari arkeolog dan ahli geologi pada 2009 dan 2010
menggunakan sejumlah piranti, mulai dari radar bawah tanah, peta
digital, dan teknologi bawah tanah untuk menyurvei situs tersebut.
Penemuan
Freund ini memperkuat dugaan gambar yang dibuat para pengungsi kota
tersebut setelah tsunami menghantam. Warga Atlantis yang berhasil
selamat diduga masuk ke pedalaman dan membangun kota baru. Temuan tim
ini akan dikupas dalam edisi khusus National Geographic terbaru, "Finding Atlantis."
Meskipun
sulit memastikan Spanyol sebagai tempat 'kuburan' kota Atlantis, namun,
Freud yakin simpul pencarian kota-kota peringatan membuat dia yakin
bahwa rawa lumpur di pantai selatan Spanyol itu lah tempat situs kota
hilang.
"Kami
menemukan sesuatu yang belum pernah dilihat sebelumnya," kata dia.
Menurut Freud, sesuatu ini lah yang makin menguatkan tingkat
kredibilitas, khususnya bagi arkeologi mengenai situs tersebut.
"Sehingga menjadi lebih masuk akal."
Keberadaan
kota metropolis Atlantis muncul setelah filsuf Yunani Plato menulisnya
2600 tahun yang lalu. Dia menggambarkan kota ini sebagai 'sebuah pulau
di depan selat yang disebut Pilar Hercules' sebagai selat Gibraltar yang
terkenal di zaman kuno. Menggunakan perhitungan peta Plato ini, pencari
situs Atlantis selama ini fokus di wilayah Mediterania dan Atlantik.
Freud
menambahkan catatan mengenai tsunami sudah didokumentasikan selama
berabad-abad. Salah satu gelombang pasang terbesar menghantam Lisbon
pada November 1755.
Terlepas
di mana lokasi tepat situs ini, hal paling fundamental -apakah Atlantis
itu ada atau tidak- pun masih jadi perdebatan panjang selama ribuan
tahun. Dialog Plato dari tahun 360 SM menjadi satu-satunya sumber
sejarah soal kota ini. Plato mengatakan pulau ini disebut Atlantis,
"Dalam satu hari satu malam, menghilang di kedalaman laut."
Para
ahli mulai merencanakan penggalian di situs yang diduga Atlantis
berada, Spanyo,l untuk mempelajari geologi dan temuan artefak
termutakhir.
0 komentar:
Posting Komentar