Konrad Hermann Albert
Speer (19 Maret 1905 – 1 September 1981) adalah seorang arsitek Jerman
dan perwira Nazi, arsitek utama Adolf Hitler (1933–1945) dan menteri
persenjataan (1942–1945). Ia adalah salah satu terdakwa dalam Peradilan
Nuernberg.
Ia belajar teknik arsitektur di Universitas Karlsruhe, München dan Institut Teknologi Berlin dan lulus ujian pada tahun 1927 lalu menjadi asisten Heinrich Tessenow. Ia menghadiri pidato Partai Nazi pada tahun 1930 di balai bir Berlin dan bergabung dengan partai itu pada bulan Januari 1931.
Ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di Pengadilan Nürnberg, menghabiskan waktu-waktunya di penjara Spandau. Setelah bebas pada tahun 1966, ia menulis beberapa buku, yaitu : Erinnerungen (1969), Spandauer Tagebücher (1975), Der Sklavenstaat (1981)
Ia belajar teknik arsitektur di Universitas Karlsruhe, München dan Institut Teknologi Berlin dan lulus ujian pada tahun 1927 lalu menjadi asisten Heinrich Tessenow. Ia menghadiri pidato Partai Nazi pada tahun 1930 di balai bir Berlin dan bergabung dengan partai itu pada bulan Januari 1931.
Ia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara di Pengadilan Nürnberg, menghabiskan waktu-waktunya di penjara Spandau. Setelah bebas pada tahun 1966, ia menulis beberapa buku, yaitu : Erinnerungen (1969), Spandauer Tagebücher (1975), Der Sklavenstaat (1981)
6
bangunan tersebut adalah:
Reichstag, German
Reichstag, German
zaman sekarang:
Gedung Reichstag dipakai untuk keperluan
propaganda dan ketika Perang Dunia II berkecamuk untuk keperluan
militer. Gedung ini juga dipertimbangkan untuk dirubah menjadi sebuah
“Menara Flak” (tempat menaruh senjata anti udara dan tempat
perlindungan), karena bentuknya yang cukup simetris. Tetapi setelah
ditimbang dikatakan tidak cocok.
Gedung ini lalu juga tambah rusak karena serangan udara. Sewaktu Pertempuran Berlin pada 1945, gedung ini menjadi target utama Tentara Merah, meski alasannya kurang jelas. Sebab Reichstag tidak memiliki peran politik, militer atau strategis lagi. Sejatinya, kaum Nazi menelantarkan gedung ini. Foto termasyhur seorang prajurit Tentara Merah Uni Soviet yang mengibarkan bendera Palu-Arit di atap gedung ini, diambil pada 2 Mei 1945, beberapa hari setelah pasukan Tentara Merah merebut gedung ini.
Gedung ini lalu juga tambah rusak karena serangan udara. Sewaktu Pertempuran Berlin pada 1945, gedung ini menjadi target utama Tentara Merah, meski alasannya kurang jelas. Sebab Reichstag tidak memiliki peran politik, militer atau strategis lagi. Sejatinya, kaum Nazi menelantarkan gedung ini. Foto termasyhur seorang prajurit Tentara Merah Uni Soviet yang mengibarkan bendera Palu-Arit di atap gedung ini, diambil pada 2 Mei 1945, beberapa hari setelah pasukan Tentara Merah merebut gedung ini.
Zeppelintribune, Nuremberg
zaman sekarang:
Lapangan parade di
Nuremberg tempat pawai NAZI berlangsung. Tempat ini adalah tempat yang
di pakai untuk pembuatan film propaganda NAZI yang berjudul “Triumph of the Will“.
Brandenburg Gate, German
zaman sekarang:
Salah satu yang
sempat dibuat sebelum pecahnya perang dunia II adalah gerbang
Brandenburg yang merupakan poros timur-barat kota Berlin.
Berlin Olympia Stadion,
German
zaman sekarang:
Tahap pertama dalam
rancangan Albert Speer untuk membangun ulang kota Berlin adalah Stadion
Olimpiade untuk Olimpiade musim panas 1936 yang dibuat oleh Werner
March.
NAZI Germany Pavilion,
France (Udah gk ada sekarang)
NAZI Germany Pavilion:
Paviliun Jerman dalam
pameran Internasional di Paris tahun 1937 adalah salah satu maha karya
dari Albert Speer. Paviliun tersebut letaknya berseberangan dengan
paviliun Uni Soviet. Speer merancang paviliun Jerman dengan bentuk yang
sangat megah sebagai kampanye melawan komunisme.
Volkshalle, German (Batal karena Perang Dunia
II)
Volkshalle atau balai
rakyat, yakni sebuah bangunan berkubah seperti Basilika Santo Petrus di
Roma. Kubah bangunan tersebut sangat besar dengan tinggi 200m dan
diameter sekitar 300m. Akan tetapi bangunan ini gagal dibuat karena
pecahnya perang dunia II.
seandainya NAZI menang perang, maka kota
Berlin akan menjadi seperti ini :
Kota ini adalah impian
Adolf Hitler, karena dalam perencanaannya terdapat Teori Nilai Runtuh
yang akan meninggalkan bentuk reruntuhan yang estetis dalam jangka
ribuan tahunke depan. Reruntuhan tersebut akan menjadi pengakuan
kebesaran Dritte Reich
atau kerajaan ketiga pimpinan Hitler, seperti halnya simbol kebesaran
Yunani dan Romawi yang dilihat dari reruntuhan bangunannya.
0 komentar:
Posting Komentar